Rabu, 17 Agustus 2011

Setelah 5 tahun menunggu...

Manusia adalah makhluk yang sangat terbatas, termasuk seorang dokter. Setahun yang lalu, tepat di malam sebelum hari ulang tahunku, dokter memberikan statement bahwa kemungkinan aku untuk bisa hamil secara alami sudah tidak ada. Bahkan ketika aku bertanya, "Bahkan 1% dok?". Dokter itu mengatakan saya hanya bisa hamil dengan 2 pilihan, bayi tabung(yang biayanya mungkin aku harus jual rumah, dll) atau dengan operasi pemotongan dan penyambungan tuba falopi yang tertutup. Sebagai informasi, ovariumku tinggal satu di sebelah kanan, karena 2 tahun yang lalu aku mengalami pengangkatan ovarium kiri karena terdapat kista yang sudah sangat besar (lebih dari 7cm).

Sejak saat itu, aku tidak pernah ke dokter lagi, aku pesimis, drop, marah, kecewa, putus asa atau apalah yang dapat menggambarkan ketidaksiapanku harus ditakdirkan seperti ini. Di saat-saat itu, aku hanya bisa berserah kepada Allah, menyerahkan masalah ini sepenuhnya pada-Nya. Dalam kepsrahan, aku berdoa "Ya Allah, Tuhan pemilik nyawa ini, jika memang hamba ditakdirkan tidak mempunyai keturunan, limpahkanlah kesabaran dan kekuatan iman kepadaku. Jangan jadikan aku orang yang menghamba pada urusan-urusan dunia ini. Namun, jika Engkau memberi kepercayaan hamba untuk mempunyai keturunan, berikanlah Ya Allah, segerakanlah (agak maksa dikit)"

Dan Subhanallah, bulan-bulan berikutnya, aku mengalami haid yang belum pernah saya lami sebelumnya. Darah yang keluar buanyak dan beku. Hampir tiap 3-4 jam aku harus ganti pembalut. Mungkin itulah cara Allah mengeluarkan penyakit dalam rahimku.

Setelah menunggu, akhirnya di hari kamis pagi di bulan Maret,dengan agak iseng aku meminta tolong suami membelikan test-pack (one***)sebelum berangkat kerja karena seharusnya sudah waktunya haid 2 hari yang lalu. Dan Subhanallah, muncul dua garis merah tapi yang satu masih samar (merah muda). Ada rasa GR, apa benar aku hamil? Muncul fikiran mungkin karena test-packnya yang 2rban, hasilnya kurang akurat. Akhirnya malamnya, aku meninta tolong suami membelikan test-pack yang 10x lebih mahal. Dan setelah aku test muncul garis yang sama dengan yang tadi pagi. Aku khawatir terlalu GR tapi ternyata tidak hamil, akhirnya kuputuskan jumat ke dokter kandungan (yang berbeda dengan dokterku tadi) dan dianjurkan untuk ke lab di hari sabtunya, karena di USG belum terlihat kantong kehamilannya.

Setelah melakukan test di laboratorium (350 ribu?? haduhh), aku langsung buka hasilnya sebelum ke dokter lagi. Padahal seharusnya dibuka oleh dokternya dulu. Saking penasarannya, perlahan ku buka amplop itu dan kubaca kata "positif". Maha Besar Allah..

Sekarang, usia kehamilanku memasuki minggu ke 27. Mohon doanya semoga kehamilan dan persalinanya lancar. Bayi dan Ibunya selamat, sehat dan tidak kurang satu apapun. Amiiinnn.. ;)

(Insya Allah menyusul cerita saat kehamilan yang penuh perjuangan ini)