Minggu, 28 Desember 2008

Renungan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1430 Hijriah

Detak jarum terus berputar, hari berganti hari, bulan demi bulan menjelang, tahun demi tahun pun berlalu, seiring pergantian siang ke malam begitu juga sebaliknya yang menandakan dunia sudah “RENTA” ini terus berkurang usianya dan tidak terasa pula telah memasuki bulan Muharram, menandai datangnya kembali tahun yang baru 1430 H.

Dalam firman Allah di QS Taubah ayat 36:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Alloh ialah duabelas, dalam ketetapan Alloh di waktu Dia menciptakan langit dan bumi”

Alhamdulillah besok hari Senin tepat tanggal 1 Muhamrron 1430H, mengapa hijirah?

Kalau ditanya menhapa kita memakai Hijriah sebenarnya kita kembali mengingat-ingat untuk apa kita ada di dunia ini.
Setidaknya ada 3 tujuan mengapa kita ada di dunia, yaitu :

1. Menjadi Hamba Allah (QS 51:56)

Menjadi hamba Allah secara sederhana berarti ‘hanya bersedia mengabdi kepada Allah Ta’ala. Tidak mau mengabdi kepada selain dari Allah Ta’ala, termasuk di dalamnya mengabdi kepada hawa nafsu dan syahwat kita sendiri. Melepaskan diri dari perbudakan hawa nafsu dan syahwat merupakan bagian dari tahapan pertaubatan yang harus dilakukan.


2. Menjadi Saksi Allah (QS 7:172)

Sebelum lahir ke dunia ini nafs manusia berjanji kepada Allah Ta’ala di alam Alastu, mempersaksikan bahwa hanya Allah-lah Rabb-nya (Q.S. 7:172). Yang demikian dilakukan agar mereka tidak ingkar di hari akhir nanti.

Pada saat ini pula Allah Ta’ala telah menentukan kepadanya empat perkara , yaitu: (1) Ajal, (2) Rezeki, (3) Amal, serta (4) Keberuntungan dan Musibah (Hadits riwayat Muslim). Dari hadits ini, berbeda dengan anggapan umum, kita lihat bahwa jodoh tidak masuk ke dalam yang ditentukan saat itu.

3. Menjadi Kholifah Allah (QS 2:30)

Khalifah Allah sebenarnya adalah perwakilan Allah untuk memakmurkan bumi. Banyak yang salah mengira bahwa menjadi khalifah berarti ‘menguasai’. Adam A.S bukanlah manusia pertama, tetapi ia adalah khalifah pertama. Sebelumnya terdapat manusia-manusia yang tidak bertugas sebagai khalifah, seperti Pitecanthropus, Meganthropus, Paleo Javanicus, dsb. Lihatlah penggunaan kata: ‘Khalifah’ bukan ‘Insan’ di ayat tersebut.

Untuk bertugas sebagai khalifah, bukan berarti harus selalu dibentuknya sebuah sistem pemerintah berlabelkan Islam. Sebenarnya tiap individu dapat berperan sebagai khalifah Allah di muka bumi ini secara individual, karena sesungguhnya seorang manusia baru berfungsi sebagai khalifah, adalah ketika ia berkarya di bumi ini berdasarkan misi untuk berbuat yang Allah telah tentukan kepadanya di alam Alastu.

Semoga, di tahun baru semua segi kehidupan menjadi lebih bermakna dan bernilai baik buat diri sendiri dan orang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar